Kamis, 23 Oktober 2014

Tugas Arsitektur dan Lingkungan 4

ISU/POTENSI ALAMI MENJADI MODAL POKOK PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN



Pada saat ini bangunan bangunan baru terus didirikan demi mencapai keinginan yang diinginkan para manusia yang tidak memperpedulikan dampak dan akibat dari apa yang mereka lakukan, mengabaikan tata cara mendirikan bangunan dan seenaknya sendiri mendirikan bangunan itulah manusia, sehingga dampak dampak buruk pun bermuculan, bangunan bangunan yang tidak memiliki standarisasi tersendiri yang asal berdiri adalah bangunan yang salah, seperti contoh mengabaikan gsb pada bangunan yang didirikan, tentunya ini sangat memberikan dampak buruk bagi area yang ada disekelilingnya bangunan pun jadi semakin dekat dengan jalan dan akses untuk para pejalan kaki pun tidak ada, belum lagi bangunan yang melebihi kdb tentunya ini memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan sekitar, dampak utama yang dapat terjadi adalah banjir saat hujan tiba bahkan bisa mengakibatkan global warming.

Ini merupakan tugas para arsitek dan para perancang dalam usaha memperbaiki
Potensi yang dapat dikembangkan di dalam pembangunan yang ada di indonesia, banyak hal yang dapat di rubah sehingga perubahan pun bisa rasakan oleh publik.
Memang sudah saatnya kita sebagai masyarakat yang ada tinggal di muka bumi ini menyadari bahwa bumi kita ini sudah terlalu tua, banyak yang harus diperbaiki untuk menyabut masa depan yang baru, dengan cara membuat bangunan bangunan yang tidak merugikan dan berdampak negatif terhadap lingkungan selain itu pemanfaatan sumberdaya dan hemat energi pun perlu dilakukan didalam sebuah pembangunan guna mencapai keselarasan terhadap bangunan tersebut.


Dengan menggali potensi alami yang dapat kita ambil dari alam bumi ini maka keterkaitan antar alam dengan bangunan pun dapat seimbang, bangunan dengan fungsi yang seharusnya dapat optimal membantu kegiatan manusia yang seharusnya, begitu pula dengan alam yang berskesinambungan menjaga kelestariannya.
memang sudah seharusnya potensi yang ada di dalam muka bumi ini harus dimaksimalkan sekecil apa pun sehingga kita tidak bisa menikmati alam yang sesungguhnya, walaupun perkembangan zaman yang semakin modern seperti ini tentunya di dalam proses perancangan pun akan di sesuaikan dengan kemajuan teknologi yang berkembang pada saat ini.

Solusi untuk mengatasi permasalahan di dalam perencanaan dan perancangan diantaranya adalah :

Green arsitektur” kini menjadi salah satu topik trend dunia yang sangat menarik dibicarakan. Mengapa demikian ? Salah satunya karena kebutuhan potensi site yang sangat terbatas, tidak sebanding dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat serta menipisnya sumber daya alam dari sumber energi tak terbarukan. Green arsitektur ialah ”sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Konsep arsitektur ini lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas yang sangat baik. Green arsitektur dipercaya sebagai desain yang baik dan bertanggung jawab, dan diharapkan digunakan di masa kini dan masa yang akan datang. Jadi, persoalan energi dan lingkungan merupakan kepentingan profesional bagi arsitek yang sasarannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup.

Selain terdapat green arsitektur terdapat pula ekologi arsitektur
Ekologi arsitektur adalah keselarasan antara bangunan dengan alam sekitarnya, mulai dari Atmosfer, biosfer, Lithosfer serta komunitas. Unsur-unsur ini berjalan harmonis menghasilkan kenyaman, kemanan, keindahan serta ketertarikan. Eko arsitektur telah lama diterapkan di Eropa, Amerika dan Asia tentunya, dimulai dengan perencanaan resort, villa, lodge, dan taman yang bertujuan sebagai tempat peristirahatan, rekreasi, camping ground,atau lainnya, sementara nilai – nilai ekologi adalah kewajiban yang dibawa ke dalamnya. Namun, setelah semakain banyak timbulnya bencana, nilai-nilai ekologi diterapkan kembali sebagai suatu prioritas.
 Sebenarnya, eko-arsitektur tersebut mengandung juga bagian-bagian dari arsitektur biologis (arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan), arsitektur alternative, arsitektur matahari (dengan memanfaatkan energi surya), arsitektur bionic (teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan kesehatan manusia), serta biologi pembangunan.Eko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun, eko-arsitektur mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya.

Dengan memikirkan potensi potensi alami yang dapat dikembangkan di dalam sebuah perencanaan dan perancangan merupakan sebuah solusi utama pemecahan masalah yang ada pada saat ini, bahkan dengan pemikiran tersebut bukan tidak mungkin pembangunan yang ada di muka bumi ini akan jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan bila di terapkan di seluruh penjuru dunia, bisa jadi di masa depan nanti bumi bisa menjadi lebih baik pola kehidupan manusia pun semakin menjadi baik.



refrence : http://wahyumuliatmi.blogspot.com/2011/10/green-arsitektur.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_ekologi
http://www.academia.edu/7257304/ekologi_arsitektur_menuju_perancangan_arsitektur_hemat_energi_dan_berkelanjutan
 http://mynameisdhju.tumblr.com/post/34439334788/definisi-ekologi-arsitektur-dan-pengaruh-ekologi

Tugas Arsitektur dan Lingkungan 3

CONTOH BANGUNAN YANG MENERAPKAN EKO-ARSITEKTUR DAN ANALISIS KOMPONEN EKO-ARSITEKTUR



 NANYANG TECHNOLOGICAL UNIVERSITY, SINGAPORE

Universitas nanyang adalah salah satu universitas kebanggan milik singapore yang menerapkan konsep ekologi pada bangunan tersebut, selain itu terdapat bentukan yang unik dari bangunan tersebut sehingga semakin menarik peminat para mahasiswa dan mahasiswi, pantas saja jika mereka tidak bosan dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kampus, kampunya saja begitu indah dan keren, berikut analisa ekologi yang terdapat di dalam bangunan ini.

Komponen ekologi yang melekat dibangunan ini diantaranya adalah :
  1. Rumput lami yang di jadikan sebagai atap bangunan
  2. Kaca yang di gunakan sebagai dinging bangunan
  3. paving block yang di gunakan sebagai resapan permukaan tanah
  4. Pepohonan di sekitar area universitas yang dijadikan sebagai komponen utama pergantian sirkulasi

1. Rumput yang dijadikan sebagai atap pada bangunan tersebut memiliki fungsi yang cukup menarik selain sering di gunakan sebagai tempat pertemuan mahasiswa, atap ini juga memiliki fungsi alami yang sangat efektif, diantaranya adalah sebagai pelindung dari cahaya matahari yang terik, sebagai penyejuk ruangan yang ada di bawahnya, dan sebagai penadah air hujan untuk di alirkan ke tumbuhan lain yang ada di sekitarnya

2. Kaca yang melapisi hampir di seluruh permukaan dinding bangunan ini tentunya memiliki sebuah fungsi tersendiri, diantaranya adalah cahaya matahari dapat masuk ke dalam dengan maksimal, hal ini tentu dapat mengurangi penggunaan lampu ketika siang hari dan tentu saja lebih hemat.

3. Sepanjang jalan yang mengelilingi universitas ini lebih banyak menggunakan paving block dan ditanami dengan rumput, hal ini bertujuan agar ketika hujan turun, air tidak akan menggenang, dan bisa di resap oleh rumput tersebut.

4. tumbuhan dan pepohonan yang rindang adalah komponen utama yang menghiasi bangunan ini, hampir di setiap sudut penghijaua dilakukan, ini adalah bangunan yang sangat ramah lingkungan dengan seperti ini udara pun dapat tersaring dengan baik dan sirkulasi yang ada di dalamnya dapat berganti dengan teratur.



refrence : http://albabalpachino.blogspot.com/2013/08/7-gedung-sekolah-berbentuk-unik-di-dunia.html

Rabu, 22 Oktober 2014

Tugas Arsitektur dan Lingkungan 2

TEMA BANGUNAN HEMAT ENERGI

  

Jika kita berbicara mengenai sebuah bangunan yang hemat energi, maka kita akan bertanya tanya mengapa harus hemat energi ? sedangan perubahan jaman dari tahun ke tahun semakin modern, pada dasarnya bangunan hemat energi saat ini memang sangatlah penting, kenapa kita harus menghemat energi dengan bangunan bangunan yang akan kita dirikan, ini semua berkaitan dengat masalah global warming yang melanda ke seluruh penjuru dunia memang sudah seharusnya menjadi sorotan utama bagi para perancang untuk memikirkan bagaimana seharusnya bangunan yang akan didirikan menjadi sebuah bangunan yang hemat energi sekaligus memiliki fungsi dan kriteria yang diinginkan oleh owner.

Bangunan hemat energi di indonesia memang masih sulit ditemukan bila di bandingkan dengan bangunan yang ada di eropa, amerika dan yang lainnya padahal secara perbandingan bangunan yang didirikan dengan menggunakan bahan bahan dan memakai konsep hemat energi tentu akan lebih nyaman di gunakan dan lebih efektif bila dibandingkan dengan bangunan bangunan yang tidak menggunakan hemat energi, sebagai contoh adalah pemanfaatan tabir surya sebagai bahan baku dari matahari sebagai pembangkit alami listrik dan menyalurkannya untuk kegiatan sehari hari, dengan penggunaan ini maka defisit pengeluaran uang untuk membayar listrik yang akan di keluarkan pun tentu akan semakin kecil dan penghematan terhadap alam pun bisa di lakukan.


Bahan bakar batu bara memang menjadi bahan baku utama pembangkit listrik saat ini di dunia akan tetapi pada saatnya nanti jika tidak dilakukan penanganan secara serius dalam jangka waktu yang tidak lama lagi mungkin penggunaan batu bara akan habis, maka mau tidak mau kita harus mencari alternatif yang baru, salah satunya dengan penggunaan tabir surya sebagai bahan pengganti batu bara untuk energi listrik, pemanfaatan ini sangatlah efektif bila di terapkan di indonesia, mengingat indonesia adalah negara denan iklim tropis, matahari yang terpancar selama 12 jam dari pagi sampai sore hari jika di salurkan kedalam tabir surya sebagai energi alternatif sangatlah cukup untuk menjangkau kegiatan sehari hari.


Selain menggunakan tabir surya untuk penghematan energi di dalam suatu bangunan, maka penanaman tumbuhan, pepohonan ataupun penghijauan di dalam suatu bangunan pun bisa menangkal global warming, dengan konsep go green pada setiap bangunan yang ada, bukan tidak mungkin jakarta yang merupakan ibu kota jakarta bisa menjadi sebuah ibu kota yang sejuk dan nyaman seperti 50 tahun yang lalu.


berikut adalah beberapa opsi di dalam penghematan energi di dalam suatu bangunan yang memakai konsep go green



Dengan melakukan konservasi energi, yaitu diantaranya :
• Membatasi penggunaan air, contohnya : pada toilet menggunakan urinoar, tidak menggunakan bak air.
• Pengurangan penggunaan lampu, contohnya : memaksimalkan bukaan pada bangunan, void pada atap bangunan.
• Efisiensi energi pada bangunan, contohnya : tidak menggunakan AC, memperbanyak ventilasi alami seperti ventilasi silang, mengurangi panas pada beberapa bangunan, dan penggunaan Green roof.

Bekerja sama dengan iklim dan lingkungan sekitar
• Memanfaatkan orientasi bangunan terhadap arah peredaran matahari (mengurangi radiasi panas)
• Memanfaatkan bayangan pada desain sebagai peneduh
• Memasukkan cahaya alami pada bangunan
• Memanfaatkan air hujan untuk menyiram tanaman sekitar

Menghormati lingkungan
• Berusaha memperbanyak daerah resapan air, misalnya dengan menggunakan material paving block untuk tempat parkir, jalur pedestrian, dsb.
• Mengurangi lantai bangunan yang menempel langsung ke tanah
• Vegetasi dimanfaatkan semaksimal mungkin
• Memanfaatkan pohon peneduh untuk menciptakan suasana teduh dan sejuk serta tidak berkesan panas

Meminimalisir pengguanaan sumber daya baru
. Penggunaan bahan yang sustainable, seperti : bambu
• Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan, sehingga tidak membuang material, misalnya kayu sisa bekisting dapat digunakan untuk bagian lain bangunan.
• Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama atau sisa-sisa bekisting.
• Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk material yang semakin jarang seperti kayu.






refrence :  http://wahyumuliatmi.blogspot.com/2011/10/green-arsitektur.html