Laporan ini berisi tentang berita yang saya dapatkan dari salah seorang narasumber, dan berita yang menjadi topik utamanya adalah :
"Kurangnya Fasilitas Trotoar di Jalan Margonda Raya Depok"
fasilitas serta sarana dan prasarana yang ada di jalan raya margonda sangatlah terbatas dan bahkan tidak ada, terutama bagi para pejalan kaki yang sering menggunakan akses jalan raya margonda sebagai kegiatan rutin sehari hari. dampak yang dapat di timbulkan adalah keresahan yang ada di dalam masyarakat yang tinggal dekat dengan jalan margonda raya depok, serta dapat membahayakan bagi si pengguna jalan kaki yang hendak melintasi jalan raya tersebut.
Selain banyaknya kendaraan umum yang lalu lalang serta ramainya jalan raya margonda maka tingkat kewaspadaan masyarakat yang hendak melintasi jalan raya margonda sangat tinggi, terlebih akses yang kita dapatkan pun sangat terbatas, karena diambil alih oleh sebagian ruko ruko yang berderet dari awal jalan raya margonda hingga akhir jalan margonda.
Maka dari itu saya beserta rekan saya mewawancarai salah seorang narasumber yang sering menggunakan akses jalan raya margonda, untuk lebih jelasnya berikut ulasan beritannya.
Saya beserta rekan saya, mewawancarai dan sedikit mengobrol dengan salah seorang narasumber yang sering menggunakan jalan raya margonda sebagai akses kegiatan sehari harinya, pada awalnya rekan saya bertanya ke pada narasumber mengenai tanggapan tentang fasilitas yang ada di jalan raya margonda apakah sudah menunjang sarana dan prasarana bagi pejalan kaki ? menurut pak hadi (narasumber) sarana dan prasarana yang ada dijalan margonda raya belumlah cukup menunjang para pejalan kaki, terlebih di jalan raya margonda masih banyak di gunakan sebagai lahan parkir dan jalan raya margonda menyatu langsung dengan area ruko yang menghabiskan bibir trotoar ucap pak hadi.
lalu rekan saya kembali bertanya kepada pak hadi mengenai kenyamanan yang dirasakan oleh para pengguna trotoar sebagai akses bagi pejalan kaki, menurut pak hadi kenyamanan yang di rasakan tidak dirasakan sama sekali, karena trotoar bagi si pejalan kaki tidak ada bahkan sulit untuk berjalan kaki karena banyaknya toko toko serta ruko ruko yang menutupi bibir jalan.
sedikit berbincang bincang menyinggung jalan trotoar rekan saya bertanya kepada pak hadi, siapa yang harus bertanggung jawab atas permasalahan sosial ini ? "pemda" tutur pak hadi, karena salah satu acuan kota depok adalah pemda, maka dari pemda mungkin bisa memberikan penanganan yang tepat serta dapat menguraikan masalah sosial ini.
untuk pertanyaan terakhir rekan saya bertanya tentang solusi yang terbaik untuk masalah sosial yaitu kurangnya fasilitas trotoar bagi para pejalan kaki yang dirasakan oleh masyarakat, menurut pak hadi adalah, membenahi infrastruktur, sarana dan prasarana yang baik tentunya dengan memberi trotoar di bahu jalan serta memberi pembatas jalan agar kenyamanan para pejalan kaki dapat dirasakan ucap pak hadi.
Kesimpulan yang kami dapat ialah, pejalan kaki yang setiap hari menggunakan jalan raya margonda berhak mendapatkan apa yang mereka dapatkan, yaitu trotoar sebagai sarana mereka untuk berjalan kaki, maka dari itu baik dari pemerintah, maupun pemda hendaknya memperhatikan masalah sosial yang ada di dalam jalan raya margonda ini sehingga kenyamanan dan keamanan dapat tercipta.
Itulah laporan wawancara saya dengan salah seorang narasumber di jalan raya margonda, semoga bermanfaat, saya beserta rekan saya suhardimas candra mengucapkan terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar